Keragaman Karakteristik Individu Artinya !!
Mengenal Keberagaman Karakteristik Individu Manusia - Kelas Pintar
Pengertian Keberagaman Karakteristik Individu Kita sebagai manusia atau seorang individu memiliki sifat ataupun karakteristik yang berbeda-beda. Ini bisa dilihat secara kasat mata atau secara fisik, maupun secara sifat. Coba saja lihat orang-orang yang ada di sekitar kamu, tentu akan sangat berbeda dengan kamu bukan? Salah satu keunikan dari negara kita Indonesia adalah keanekaragaman suku yang saling hidup dengan rukun. Orang padang yang ada di Sumatera Barat akan terlihat berbeda dengan saudara kita yang tinggal di tanah papua. Keduanya memiliki karakteristik tersendiri, inilah yang disebut dengan karakteristik individu. Namun, perbedaan ini bukan hanya terletak pada fisik kita saja, namun ada juga keragaman karakteristik individu lainnya. Walaupun kita berbeda, tapi kita tetap bersaudara. Sama-sama orang Indonesia.Kali ini kita akan coba mempelajari keberagaman karakteristik individu. Dengan belajar ini, pengetahuanmu akan semakin bertambah, dan tentu saja bisa membantu kamu ketika belajar dan saat menjawab soal-soal ujian. Dibaca sampai habis ya, biar ilmunya bisa kamu pahami dengan baik!
Kita sebagai manusia atau seorang individu memiliki sifat ataupun karakteristik yang berbeda-beda. Ini bisa dilihat secara kasat mata atau secara fisik, maupun secara sifat. Coba saja lihat orang-orang yang ada di sekitar kamu, tentu akan sangat berbeda dengan kamu bukan? Mungkin bisa dari warna kulit, bentuk rambut, bahkan perbedaan hobi. Inilah yang disebut dengan keberagaman karakteristik individu.
Perbedaan ini dapat dijadikan suatu langkah untuk saling menerima dan menghargai satu sama lain. Dengan saling menerima perbedaan, maka kita akan bisa hidup dengan rukun dan juga saling membantu.
Seperti yang kita ketahui, keberagaman karakteristik individu bisa berbentuk apa saja, nah dibawah ini ada beberapa bentuk karakteristik individu yang bisa kamu temui di lingkungan sekitar kamu. Beserta dengan manfaatnya:
Yang pertama ada perbedaan jenis kelamin. Dengan karakteristik individu ini kita bisa membedakan peranan dalam kehidupan. Misalnya sebagai laki-laki, ketika ada kegiatan gotong royong, akan bisa menjalankan berbagai kegiatan yang lebih membutuhkan fisik. Sedangkan perempuan akan bisa membantu pekerjaan yang lebih ringan.
Perbedaan suku/ras dapat memperkaya budaya suatu negara atau lingkungan, dan dengan mempelajari budaya-budaya yang berbeda ini wawasan kita tentang Nusantara bertambah , selain itu kita dapat belajar memahami dan mengetahui karakteristik ras dan suku.
Tentu saja setiap orang memiliki kecerdasan yang harus diasah, keberagaman ini akan membawa banyak hal positif. Yang lebih pintar akan bisa membantu teman-teman yang masih belum paham, sehingga nantinya akan terbentuk lingkungan yang baik.
Setiap orang memiliki kepercayaan dan agama nya masing-masing. Melalui keberagaman karakteristik individu ini kita bisa belajar untuk saling menghormati satu sama lain. Sekaligus hidup rukun bertetangga tanpa membeda-bedakan keyakinan atau agama yang dianut oleh tetangga kita.
Keberagaman yang satu ini akan bisa menumbuhkan rasa kebersamaan dan juga rasa ingin belajar bersama untuk bisa melaksanakan hobi masing-masing.
Keberagaman usia bisa menumbuhkan rasa saling menyayangi dan menghormati. Yang lebih tua akan menyayangi serta bisa membimbing yang lebih muda, dan yang yang muda akan berusaha menghormati yang lebih tua.
Hal ini bisa menciptakan hidup rukun satu sama lain / kita bisa mengetahui sifat sifat atau karakter dari orang. Kita juga bisa mengatur sikap apabila berjumpa dengan orang tertentu.
Nah itu dia bentuk keberagaman karakteristik individu yang ada di sekitar kita. Dengan mempelajari ini, pengetahuanmu akan semakin bertambah. Jika kamu ingin belajar lebih banyak mengenai hal ini atau berbagai macam materi yang lainnya, kamu bisa nih cobain bimbel online Kelas Pintar. Proses belajar kamu akan bisa dilakukan kapanpun dan dimanapun. Jika masih ada yang membuat kamu merasa bingung, jangan malu bertanya di kolom komentar ya, dan jangan lupa juga untuk di share ya!
Kelas Pintar adalah salah satu partner Kemendikbud yang menyediakan sistem pendukung edukasi di era digital yang menggunakan teknologi terkini untuk membantu murid dan guru dalam menciptakan praktik belajar mengajar terbaik.

Blog Matahari Dunia: Keberagaman Karakteristik Individu
Keberagaman Karakteristik Individu. 1. Pengertian Keragaman. Keragaman berasal dari kata ragam yang menurut kamus besar bahasa Indonesia (KBBI) artinya : tingkah laku, macam jenis, lagu musik : langgam, warna :corak : ragi, laras (tata bahasa). Keragaman manusia bukan berarti manusia itu bermacam-macam atau berjenis-jenis seperti halnya binatang Asslamualaikum wr wb zila, materi yang menarik untuk di pelajari tetapi saran saya agar postingannya lebih bagus sertailah dengan contoh gambar. Terimakasih. kunjungi juga blog saya http://riskaniess09.blogspot.co.id/Website paling ternama dan paling terpercaya di AsiaSistem pelayanan 24 Jam Non-Stop bersama dengan CS Berpengalaman respon tercepat Memiliki 9 Jenis game yang sangat digemari oleh seluruh peminat poker / dominoLink Alternatif : arena-domino.clubarena-domino.vip100% Memuaskan ^-^
keberaganman karakteristik individu ~ BLOG INSPIRASI GURU SD
keberaganman karakteristik individu. 00.04 kelas 1 semester 1 2 comments. Pengertian Keragaman. Keragaman berasal dari kata ragam yang menurut kamus besar bahasa Indonesia (KBBI) artinya : tingkah laku, macam jenis, lagu musik : langgam, warna :corak : ragi, laras (tata bahasa). Keragaman manusia bukan berarti manusia itu bermacam-macam atau obat aborsijual obat telat bulanobat penggugurjual obat aborsiobat aborsi termurahobat penggugur kandunganjual obat penggugur kandunganjual obat aborsi termanjurobat penggugur termurah obat telat bulanjual obat telat bulan klinik obat telat bulanobat telat bulan termanjur
Makalah Keragaman Individual Manusia | aniafitriah
Keragaman berasal dari kata ragam yang menurut kamus besar bahasa Indonesia (KBBI) artinya : tingkah laku, macam jenis, lagu musik : langgam, warna :corak : ragi, laras (tata bahasa). Keragaman manusia bukan berarti manusia itu bermacam-macam atau berjenis-jenis seperti halnya binatang dan tumbuhan. Keragaman atau kemajemukan merupakan kenyataan sekaligus keniscayaan dalam kehidupan dimasyarakat. Keragaman merupakan salah satu realitas utama yang dialami masyarakat dankebudayaan di masa silam, kini diwaktu-waktu mendatang sebagai fakta, keragaman sering di sikapi secara berbeda . di satu sisi di terima sebagai fakta yang dapat memperkaya kehidupan bersama, tetepi di sisi lain dianggap sebagai faktor penyulit. Kemajemukan bisa mendatangkan konflik yang dapat merugikan masyarakat sendiri jika tidak di kelola dengan baik.Setiap manusia dilahirkan setara, meskipun dengan keragaman identitas yang disandang. Kesetaraan merupakan hal yang inheren yang dimiliki manusia sejak lahir. Setiap individu memiliki hak-hak dasar yang sama melekat pada dirinya sejak dilahirkan atau disebut dengan hak asasi manusia. Kesetaraan dalam derajat kemanusiaan dapat terwujud dalam praktik nyata dengan adanya pranata-pranata social, terutama pranata hukum, yang merupakan merupakan mekanisme control yang secara ketat dan adil mendukung dan mendorong terwujudnya prinsip-prinsip kesetaraan dalam kehidupan nyata. Kesetaraan Individu melihat individu sebagai manusia yang berderajad sama dengan meniadakan hierarki atau jenjang sosoal. Yang menempel pada dirinya berdasarkan atas rasial, suku bangsa, kebangsaan ataupun kekayaan atau kekuasaan.
Dalam pembahasan makalah ini, penulis lebih memusatkan pada keragaman individual, Faktor-faktor apakah yang menentukan perbedaan-perbedaan belajar dan pembelajaran siswa? Pertanyaan ini adalah pertanyaan dari debat psikologi klasik yang sukar terjawab hingga kini. Debat yang berkepanjangan dan tidak pernah selesai dalam sejarah psikologi khususnya psikologi pendidikan, adalah menjawab pertanyaan faktor apakah yang berpengaruh (dominan) dalam menentukan karakteristik manusia: faktor herediter, ataukah faktor lingkungan? Masalah ini biasanya lebih dikenal dengan kontroversi antara dengan nature dan nurture. Nature merupakan sifat-sifat vang berkaitan dengan herediter, dan nurture merupakan sifat-sifat yang berkaitan dengan lingkungan.
Keragaman berasal dari kata ragam yang menurut kamus besar bahasa Indonesia (KBBI) artinya : tingkah laku, macam jenis, lagu musik : langgam, warna :corak : ragi, laras (tata bahasa). Keragaman manusia bukan berarti manusia itu bermacam-macam atau berjenis-jenis seperti halnya binatang dan tumbuhan. Manusia sebagai makhluk Tuhan tetaplah berjenis satu. Keragaman manusia dimaksudkan bahwa setiap manusia memiliki perbedaan. Perbedaan itu ada karena manusia adalah makhluk individu yang setiap individu memiliki cirri-ciri khas tersendiri. Perbedaan itu terutama ditinjau dari sifat-sifat pribadi, misalnya sikap, watak, kelakuan, temperamen, dan hasrat. Contoh, sebagai mahasiswa baru kita akan menjumpai teman-teman mahasiswa lain dengan sifat dan watak yang beragam.
Dalam kehidupan sehari-hari kita akan menemukan keragaman sifat dan ciri-ciri khas dari setiap orang yang kita jumpai. Jadi manusia sebagai pribadi adalah unik dan beragam. Selain makhluk individu, manusia juga makhluk sosial yang membentuk kelompok persekutuan hidup. Tiap kelompok persekutuan hidup manusia juga beragam. Masyarakat sebagai persekutuan itu berbeda dan beragam karena ada perbedaan, misalnya dalam hal ras, suku, agama, budaya, ekonomi, status sosial, jenis kelamin, daerah tempat tinggal dan lain-lain. Hal demikian adalah sebagai unsur-unsur yang membentuk keragaman dalam masyarakat. Keragaman manusia baik dalam tingkat individu dan tingkat masyarakat merupakan tingkat realitas atau kenyataan yang harus kita hadapi dan alami. Keragaman individu maupun sosial adalah implikasi dari kedudukan manusia, baik sebagai makhluk individu dan makhluk sosial. Kita sebagai individu akan berbeda dengan seseorang sebagai individu yang lain.
Demikian pula kita sebagai bagian dari satu masyarakat memiliki perbedaan dengan masyarakat lainnya. Keragaman manusia sudah menjadi fakta social dan fakta sejarah kehidupan, sehingga pernah muncul penindasan, perendahan, penghancuran dan penghapusan rasa atau etnis tertentu. Dalam sejarah kehidupan manusia pernah tumbuh ideology atau pemahaman bahwa orang berkulit hitam adalah berbeda, mereka lebih rendah dari yang berkulit putih. Contohnya di Indonesia, etnis Tionghoa memperoleh perlakuan diskriminatif, baik secara sosial dan politik dari suku-suku lain di Indonesia. Dan ternyata semua yang telah terjadi adalah kekeliruan, karena perlakuan merendahkan martabat orang atau bangsa lain adalah tindakan tidak masuk akal dan menyesatkan, sementara semua orang dan semua bangsa adalah sama dan sederajat. Sehingga keragaman yang dimaksud disini adalah suatu kondisi masyarakat dimana terdapat perbedaan-perbedaan dalam berbagai bidang, terutama suku bangsa dan ras, agama dan keyakinan, ideologi, adat kesopanan serta situasi ekonomi.
Struktur masyarakat Indonesia yang majemuk dan dinamis, antara lain ditandai oleh keragaman suku bangsa, agama, dan kebudayaan. Sebagaimana diketahui bahwa bangsa Indonesia memiliki keragaman suku bangsa yang begitu banyak, terdiri dari berbagai suku bangsa, mulai dari sabang hingga Merauke, ada suku Batak, suku Minang, suku Ambon, suku Madura, suku Jawa, suku Asmat, dan masih banyak lainnya. Konsep keragaman mengandaikan adanya hal-hal yang lebih dari satu, keragaman menunjukan bahwa keberadaan yang lebih dari satu itu berbeda-beda, heterogen bahkan tidak bisa disamakan. Keragaman Indonesia terlihat dengan jelas pada aspek-aspek geografis, etnis, sosiokultural dan agama serta kepercayaan.
Kata manusia berasal dari kata manu (Sansekerta) atau mens(Latin) yang berarti berpikir, berakal budi, atau homo (Latin) yang berarti manusia. Istilah individu berasal dari bahasa Latin, yaitu individum, yang artinya sesuatu yang tidak dapat dibagi-bagi lagi atau suatu kesatuan yang terkecil dan terbatas.
Secara kodrati, manusia merupakan mahluk monodualis. Artinya selain sebagai mahluk individu, manusia berperan juga sebagai mahluk sosial. Sebagai mahluk individu, manusia merupakan mahluk ciptaan Tuhan yang terdiri atas unsur jasmani (raga) dan rohani (jiwa) yang tidak dapat dipisah-pisahkan. Jiwa dan raga inilah yang membentuk individu.Manusia juga diberi kemampuan (akal, pikiran, dan perasaan) sehingga sanggup berdiri sendiri dan bertanggung jawab atas dirinya. Disadari atau tidak, setiap manusia senantiasa akan berusaha mengembangkan kemampuan pribadinya guna memenuhi hakikat individualitasnya (dalam memenuhi berbagai kebutuhan hidupnya). Hal terpenting yang membedakan manusia dengan mahluk lainnya adalah bahwa manusia dilengkapi dengan akal pikiran, perasaan dan keyakinan untuk mempertinggi kualitas hidupnya. Manusia adalah ciptaan Tuhan dengan derajat paling tinggi di antara ciptaan-ciptaan yang lain.
Dalam keadaan status manusia sebagai mahluk individu, segala sesuatu yang menyangkut pribadinya sangat ditentukan oleh dirinya sendiri, sedangkan orang lain lebih banyak berfungsi sebagai pendukung. Kesuksesan seseorang misalnya sangat tergantung kepada niat, semangat, dan usahanya yang disertai dengan doa kepada Tuhan secara pribadi. Demikian juga mengenai baik atau buruknya seseorang di hadapan Tuhan dan dihadapan sesama manusia, itu semua sangat dipengaruhi oleh sikap dan perilaku manusia itu sendiri. Jika iman dan takwanya mantap maka dihadapan Tuhan menjadi baik, tetapi jika sebaliknya, maka dihadapan Tuhan menjadi jelek. Jika sikap dan perilaku individunya baik terhadap orang lain, tentu orang lain akan baik pula terhadap orang tersebut.
Konsekuensi (akibat) lainnya, masing-masing individu juga harus mempertanggung jawabkan segala perilakunya secara moral kepada dirinya sendiri dan kepada Tuhan. Jika perilaku individu itu baik dan benar maka akan dinikmati akibatnya, tetapi jika sebaliknya, akan diderita akibatnya. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa manusia sebagai individu yang sudah dewasa memiliki konsekuensi tertentu, antara lain:
Manusia berperan sebagai mahluk individu dan mahluk sosial yang dapat dibedakan melalui hak dan kewajibannya. Namun keduanya tidak dapat dipisahkan karena manusia merupakan bagian dari masyarakat. Hubungan manusia sebagai individu dengan masyarakatnya terjalin dalam keselarasan, keserasian, dan keseimbangan. Oleh karena itu harkat dan martabat setiap individu diakui secara penuh dalam mencapai kebahagiaan bersama.
Masyarakat merupakan wadah bagi para individu untuk mengadakan interaksi sosial dan interelasi sosial. Interaksi merupakan aktivitas timbal balik antarindividu dalam suatu pergaulan hidup bersama. Interaksi dimaksud, berproses sesuai dengan perkembangan jiwa dan fisik manusia masing-masing serta sesuai dengan masanya. Pada masa bayi, mereka berinteraksi dengan keluarganya melalui berbagai kasih sayang. Ketika sudah bisa berbicara dan berjalan, interaksi mereka meningkat lebih luas lagi dengan teman-teman sebayanya melalui berbagai permainan anak-anak atau aktivitas lainnya. Proses interaksi mereka terus berlanjut sesuai dengan lingkungan dan tingkat usianya, dari mulai interaksi non formal seperti berteman dan bermasyarakat sampai interaksi formal seperti berorganisasi, dan lain-lain.
Keberadaan semua faktor tersebut dapat diterima oleh akal sehat setiap manusia, sehingga manusia itu benar-benar bermasyarakat, sebagaimana diungkapkan oleh Ibnu Khaldun bahwa hidup bermasyarakat itu bukan hanya sekedar kodrat Tuhan melainkan juga merupakan suatu kebutuhan bagi jenis manusia dalam rangka memenuhi kebutuhan hidupnya.
Setiap individu mempunyai karakteristik bawaan (heredity) dan karakteristik yang dipengaruhi oleh lingkungan. Karakteristik bawaan merupakan karakteristik keturunan yang dibawa sejak ia lahir baik yang berhubungan dengan faktor biologis maupun sosial psikologis. Keyakinan masa lalu mengatakan bahwa kepribadian terbawa pembawaan dan lingkungan; merupakan dua faktor yang terbentuk karena dua faktor yang terpisah, masing-masing mempengaruhi kepribadian dan kemampuan individu bawaan dan lingkungan dengan caranya masing-masing. Namun setelah disadari bahwa apa yang dipikirkan dan dikerjakan oleh seseorang atau apa yang dirasakan oleh siapapun merupakan hasil dari perpaduan dari apa yang ada di antara faktor-faktor biologis yang diturunkan dan pengaruh lingkungan.
Seorang anak memulai pendidikan formalnya di tingkat TK kira-kira pada usia 4-6 tahun. Tanpa memperdulikan berapa umur anak, karakteristik pribadi dan kebiasaan-kebiasaan yang dibawa ke sekolah akhirnya terbentuk oleh pengaruh lingkungan dan hal itu tampak sebagai pengaruh penting terhadap keberhasilannya di sekolah dan masa perkembangan hidupnya di kemudian hari.
Nature dan nurture merupakan istilah yang biasa digunakan untuk menjelaskan karakteristik individu dalam hal fisik, mental, dan emosional pada setiap tingkat perkembangan. Karakteristik yang berhubungan dengan perkembangan faktor biologis cenderung lebih bersifat tetap, sedang karakteristik yang berkaitan dengan sosial psikologis lebih banyak dipengaruhi oleh faktor lingkungan.
Seorang bayi merupakan pertemuan antara dua garis keluarga, yaitu keluarga ayah dan ibu. Saat terjadinya pembuahan atau konsepsi kehidupan yang baru itu secara berkesinambungan dipengaruhi oleh banyak faktor lingkungan yang membantu mengembangkan potensi-potensi biologis demi terbentuknya tingkah laku manusia yang dibawa sejak lahir. Hal tersebut bisa membentuk pola karakteristik tingkah laku yang dapat mewujudkan seseorang sebagai individu yang berkarakteristik bebrbeda dengan individu-individu yang lainnya.
Sudah menjadi fakta social dan fakta sejarah kehidupan. Sehingga pernah muncul penindasan, perendahan, penghancuran dan penghapusan rasa atau etnis tertentu. Dalam sejarah kehidupan manusia pernah tumbuh ideology atau pemahaman bahwa orang berkulit hitam adalah berbeda, mereka lebih rendah dan dari yang berkulit putih. Contohnya di Indonesia, etnis Tionghoa memperoleh perlakuan diskriminatif, baik secara social dan politik dari suku-suku lain di Indonesia. Dan ternyata semua yang telah terjadi adalah kekeliruan, karena perlakuan merendahkan martabat orang atau bangsa lain adalah tindakan tidak masuk akal dan menyesatkan, sementara semua orang dan semua bangsa adalah sama dan sederajat.
Martin Buber (1985) menjelaskan pada pendekatan “saya-engkau” bahwa manusia menjadi memahami identitasnya ketika berhadapan dengan Tuhan sebagai Engkau, bahwa manusia itu lemah dihadapan Tuhan. Dengan kata lain, keberadaan manusia satu dengan yang lain menjadi setara, karena mereka adalah sama-sama ciptaan Tuhan. Seringkali manusia tidak mampu mentransformasikan kontradiksi di dalam dirinya bahwa dirinya adalah menjadi dirinya sendiri ketika berhadapan dengan orang lain yang sama. Kontradiksi dalam pikiran, perkataan, dan tindakan inilah yang melahirkan konflik antar orang. Seharusnya hubungan manusia dengan Tuhan yang bertujuan memulihkan jiwanya menjadi manusia utuh, menjadi sumber dan kerangka membangun hubungan antar manusia. Melalui relasi tersebut, manusia yang utuh membagi makna absolute yang tidak akan dipahami melalui diri sendiri.
Perspektif HAM yang sejalan dengan perspektif agama, merupakan dasar secara hukum, politik, social budaya, ekonomi, dan moral mengenai pernyataan bahwa pada dasarnya adalah setara dan sederajat, walau ada perbedaan di antara mereka. Dokumen HAM merupakan dasar yang diakui oleh hampir semua bangsa di dunia bahwa –tidak ada pengecualian- semua manusia adalah sama dan sederajat. Oleh karena itu segala bentukbentuk perendahan, penindasan, dan tindakan lain yang bertujuan mendeskriminasi perlu dihilangkan dan dilawan.
Dari uraian diatas secara jelas menyebutkan bahwa manusia pada hakekatnya adalah sama dan sederajat. Perbedaan secara fisik tidak dapat menjadi dasar atau legitimasi bagi munculnya tindakan yang bertujuan meniadakan keberadaan orang lain. Sebab, dengan bertindak meniadakan atau menghancurkaan orang lain, sebetulnya pada saat yang sama sedang terjadi pengingkaran terhadap dirinya sendiri sebagai makhluk yang juga berharga. Justru keragaman itu menjadi penanda bahwa seharusnya dalam kehidupan bersama satu sama lain bisa saling melengkapi. Seperti mozaik yang terdiri dari banyak macam kaca dan bisa membentuk sebuah gambar yang bagus, demikian juga keragaman seharusnya saling mengisi untuk membentuk sebuah kehidupan masyarakat yang penuh keindahan dan harmoni.
Berhadapan dengan peserta didik yang memiliki kecepatan belajar dan memiliki ciri-ciri kepribadian yang positif, guru mungkin akan menganggap seolah-olah tidak ada hambatan. Namun ketika berhadapan dengan peserta didik yang lambat dalam belajar atau ciri-ciri kepribadian yang negatif, adakalanya guru dibuat frustrasi. Ujung-ujungnya dia langsung saja akan menyimpulkan bahwa peserta didiklah yang salah. Peserta didik dianggap kurang rajin, bodoh, malas, kurang sungguh-sungguh dan sebagainya.
Jika saja guru tersebut dapat memahami tentang keragaman individu, belum tentu dia akan langsung menarik kesimpulan bahwa peserta didiklah yang salah. Terlebih dahulu mungkin dia akan mempelajari latar belakang sosio-psikologis peserta didiknya, sehingga akan diketahui secara akurat kenapa peserta didik itu lambat dalam belajar, selanjutnya dia berusaha untuk menemukan solusinya dan menetukan tindakan apa yang paling mungkin bisa dilakukan agar peserta didik tersebut dapat mengembangkan perilaku dan pribadinya secara optimal.
Membicarakan tentang keragaman individu secara luas dan mendalam sebetulnya sudah merupakan kajian tersendiri yaitu dalam bidang Psikologi Diferensial. Untuk kepentingan pengetahuan guru dalam memahami peserta didiknya, di bawah ini akan diuraikan dua jenis keragaman individu yaitu keragaman dalam kecakapan dan kepribadian.
Kecakapan individu dapat dibagi dalam dua bagian yaitu kecakapan nyata (actual ability) dan kecakapan potensial (potential ability). Kecakapan nyata (actual ability) yaitu kecakapan yang diperoleh melalui belajar (achivement atau prestasi), yang dapat segera didemonstrasikan dan diuji sekarang. Misalkan, setelah selesai mengikuti proses perkuliahan (kegiatan tatap muka di kelas), pada akhir perkuliahan mahasiswa diuji oleh dosen tentang materi yang disampaikannya (tes formatif). Ketika mahasiswa mampu menjawab dengan baik tentang pertanyaan dosen, maka kemampuan tersebut merupakan atau kecakapan nyata (achievement).
Sedangkan kecakapan potensial merupakan aspek kecakapan yang masih terkandung dalam diri individu dan diperoleh dari faktor keturunan (herediter). Kecakapan potensial dapat dibagi ke dalam dua bagian yaitu kecakapan dasar umum (inteligensi atau kecerdasan) dan kecakapan dasar khusus (bakat atau aptitudes).C.P. Chaplin (1975) memberikan pengertian inteligensi sebagai kemampuan menghadapi dan menyesuaikan diri terhadap situasi baru secara cepat dan efektif.
Selanjutnya, Thurstone (1938) mengemukakan teori “Primary Mental Abilities”, bahwa inteligensi merupakan penjelmaan dari kemampuan primer, yaitu : (1) kemampuan berbahasa (verbal comprehension); (2) kemampuan mengingat (memory); (3) kemampuan nalar atau berfikir (reasoning); (4) kemampuan tilikan ruangan (spatial factor); (5) kemampuan bilangan (numerical ability); (6) kemampuan menggunakan kata-kata (word fluency); dan (7) kemampuan mengamati dengan cepat dan cermat (perceptual speed).
Belakangan ini banyak orang menggugat tentang kecerdasan intelektual (unidimensional), yang konon dianggap sebagai anugerah yang dapat mengantarkan kesuksesan hidup seseorang. Pertanyaan muncul, bagaimana dengan tokoh-tokoh dunia, seperti Mozart dan Bethoven dengan karya-karya musiknya yang mengagumkan, atau Maradona dan Pele sang legenda sepakbola dunia. Apakah mereka termasuk juga orang-orang yang genius atau cerdas ? Dalam teori kecerdasan tunggal (uni-dimensional), kemampuan mereka yang demikian hebat ternyata tidak terakomodasikan. Maka muncullah, teori inteligensi yang berusaha mengakomodir kemampuan-kemampuan individu yang tidak hanya berkenaan dengan aspek intelektual saja. Dalam hal ini, Howard Gardner (1993), mengemukakan teori Multiple Inteligence, dengan aspek-aspeknya sebagai tampak dalam tabel di bawah ini :
Para ahli tampaknya masih sangat beragam dalam memberikan rumusan tentang kepribadian, tergantung sudut pandang masing-masing. Dalam suatu penelitian kepustakaan yang dilakukan oleh Gordon W. Allport (Calvin S. Hall dan Gardner Lindzey, 2005) menemukan hampir 50 definisi tentang kepribadian yang berbeda-beda. Berangkat dari studi yang dilakukannya, akhirnya dia menemukan satu rumusan tentang kepribadian yang dianggap lebih lengkap. Menurut pendapat dia bahwa kepribadian adalah organisasi dinamis dalam diri individu sebagai sistem psiko-fisik yang menentukan caranya yang unik dalam menyesuaikan diri terhadap lingkungannya. Kata kunci dari pengertian kepribadian adalah penyesuaian diri. Scheneider (1964) mengartikan penyesuaian diri sebagai “suatu proses respons individu baik yang bersifat behavioral maupun mental dalam upaya mengatasi kebutuhan-kebutuhan dari dalam diri, ketegangan emosional, frustrasi dan konflik, serta memelihara keseimbangan antara pemenuhan kebutuhan tersebut dengan tuntutan (norma) lingkungan.
Sedangkan yang dimaksud dengan unik bahwa kualitas perilaku itu khas sehingga dapat dibedakan antara individu satu dengan individu lainnya. Keunikannya itu didukung oleh keadaan struktur psiko-fisiknya, misalnya konstitusi dan kondisi fisik, tampang, hormon, segi kognitif dan afektifnya yang saling berhubungan dan berpengaruh, sehingga menentukan kualitas tindakan atau perilaku individu yang bersangkutan dalam berinteraksi dengan lingkungannya.
Untuk menjelaskan tentang kepribadian individu, terdapat beberapa teori kepribadian yang sudah banyak dikenal, diantaranya: teori Psikoanalisa dari Sigmund Freud, teori Analitik dari Carl Gustav Jung, teori Sosial Psikologis dari Adler, Fromm, Horney dan Sullivan, teori Personologi dari Murray, teori Medan dari Kurt Lewin, teori Psikologi Individual dari Allport, teori Stimulus-Respons dari Throndike, Hull, Watson, teori The Self dari Carl Rogers dan sebagainya.
Setiap individu memiliki ciri-ciri kepribadian tersendiri, mulai dari yang menunjukkan ciri-ciri kepribadian yang sehat sampai dengan ciri-ciri kepribadian yang tidak sehat. Dalam hal ini, Elizabeth Hurlock (Syamsu Yusuf, 2003) mengemukakan ciri-ciri kepribadian yang sehat atau tidak sehat, sebagai berikut :
Berdasarkan uraian diatas kita dapat memahami bahwa ketika seorang guru berhadapan dengan peserta didiknya di kelas, dia dihadapkan dengan sejumlah keragaman kecakapan dan kepribadian yang dimiliki para peserta didiknya. Oleh karena itu, seyogyanya guru dapat memperlakukan peserta didik dan mengembangkan strategi pembelajaran, dengan memperhatikan aspek perbedaan atau keragaman kecakapan dan kepribadian yang dimiliki peserta didiknya. Sehingga peserta didik dapat mengembangkan diri sesuai dengan kecepatan belajar dan karakteristik perilaku dan kepribadiannya masing-masing.
Telah kita ketahui bahwa perbedaan–perbedaan antara satu dengan yang lainnya dan juga kesamaan-kesamaan diantara mereka merupakan cirri-ciri dari semua pelajaran pada suatu tingkatan belajar. Sebab-sebab dan pengaruh perbedaan individu ini dan sejauh mana tingkat tujuan pendidikan, isi dan tekhnik-tekhnik pendidikan di tetapkan, hendaknya di sesuaikan dengan perbedaan-perbedaan tersebut. Antara lain perbedaan tersebut seperti:
Kemampuan kognitif merupakan kemampuan yang berkaitan dengan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi. Setiap orang memiliki persepsi tentang hasil pengamatan atau penyerapan atas suatu obyek. Yang berarti ia menguasai segala segala sesuatu yang di ketahui, dalam arti dirinya terbentuk suatu persepsi, dan pengetahuan itu diorganisasikan secara sistematik untuk menjadi miliknya.
Bahasa merupakan salah satu kemampuan individu yang sangat penting dalam kehidupan. Kemampuan tiap individu dalam berbahasa berbeda-beda. Kemampuan berbahasa merupakan kemampuan seseorang untuk menyatakan pemikirannya dalam bentuk ungkapan kata dan kalimat yang penuh makna, logis, dan sistematik. Kemampuan berbahasa sangat di pengaruhi oleh faktor kecerdasan dan faktor lingkungan serta faktor fisik( organ bicara).
Kecakapan motorik atau kemampuan psiko-motorik merupakan kemampuan untuk melakukan koordinasi gerakan syarat motorik yang dilakukan oleh syaraf pusat untuk melakukan kegiatan.
Bakat merupakan kemampuan khusus yang dibawa sejak lahir. Kemampuan tersebut akan berkebang dengan baik apabila mendapatkan rangsangan dan pemupukan secara tepat sebaliknya bakat tidak berkembang sama, maka lingkungan tidak memberikan kesempatan untuk berkembang., dalam arti ada rangsangan dan pemupukan yang menyentuhnya.
Perbedaan latar belakang, yang meliputi perbedaan sosio-ekonomi, sosio-cultural, amat penting artinya bagi perkembangan anak. Akibatnya anak-anak pada umur yang sama tidak selalu berada pada tingkat persiapan yang sama dalam menerima pengaruh dari luar yang lebih luas.
Istilah jenis kelamin dan gender sering dipertukarkan dan dianggap sama. Jenis kelamin merujuk kepada perbedaan biologis dari laki-laki dan perempuan, sementara gender merupakan aspek psikososial dari laki-laki dan perempuan berupa perbedaan antara laki-laki dan perempuan yang dibangun secara sosial budaya. Perbedaan gender termasuk dalam hal peran, tingkah laku, kecenderungan, sifat, dan atribut lain yang menjelaskan arti menjadi seorang laki-laki atau perempuan dalam kebudayaan yang ada.
Gaya belajar adalah pola perilaku spesifik dalam menerima informasi baru dan mengembangkan ketrampilan baru, serta proses menyimpan informasi atau ketrampilan baru (Sarasin, 1999). Menurut Horne (2005) terdapat beberapa model atau pendektan gaya belajar:
Timbulnya keragaman dalam kepribadian dipengaruhi oleh bebagai faktor. Kendati demikian, Kecakapan maupun kepribadian individu dipengaruhi oleh hereditas dan pengalamannya melalui interaksi dengan lingkungan. Berikut bukti saling mempengaruhi antara hereditas dan lingkungan yang dikemukakan oleh Woodworth sebagai berikut :
Menurut Baharuddin dalam (Ngalim Purwanto,1984:163) Secara umum dapat dikemukakan bahwa faktor- faktor yang memengaruhi kepribadian itu dapat terperinci menjadi tiga golongan besar , yaitu:
Faktor ini berhubungan dengan keadaan jasmani, dan sering disebut faktor fisiologis. Faktor ini disebutkan bahwa konstitusi tubuh itu meliputi pencernaan, peredaran darah, kelenjar- kelenjar, urat saraf, dan sebagainya dan pembawaan sejak lahir atau berdasarkan keturunan yang bersifat kodrati, seperti: konstitusi dan struktur fisik, kecakapan potensial (bakat dan kecerdasan).
Setiap individu sejak dilahirkan telah menunjukkan adanya perbedaan dalam konstitusi tubuhnya, baik dari keturunan atau pembawaan individu (anak) itu sendiri.Yang jelas, konstitusi tubuh individu itu sangat memengaruhi kepribadian individu. Namun dalam perkembangan dan pembentukan kepribadian selanjutnya, faktor- faktor lain seperti lingkungan dan pendidikan tidak dapat dimungkiri peranan dan pengaruhnya.bahwa faktor keturunan memegang peranan penting bagi perilaku dan pribadi individu. Beberapa asas tentang keturunan di bawah ini akan memberikan gambaran pembanding kepada kita tentang apa-apa yang diturunkan dari orang tua kepada anaknya :
Menurut asas ini bahwa kecakapan (achievement) dari masing-masing ayah atau ibunya tidak dapat diturunkan kepada anak-anaknya. Sifat-sifat atau ciri-ciri perilaku yang diturunkan orang tua kepada anaknya hanyalah bersifat reproduksi, yaitu memunculkan kembali mengenai apa yang sudah ada pada hasil perpaduan benih saja, dan bukan didasarkan pada perilaku orang tua yang diperolehnya melalui hasil belajar atau hasil berinteraksi dengan lingkungannya.
Bahwa penurunan sifat pembawaan dari orang tua kepada anak-anaknya akan bervariasi, baik mengenai kuantitas maupun kualitasnya. Hal ini disebabkan karena pada waktu terjadinya pembuahan komposisi gen berbeda-beda, baik yang berasal dari ayah maupun ibu. Oleh karena itu, akan didapati beberapa perbedaan sifat dan ciri-ciri perilaku individu dari orang yang bersaudara, walaupun berasal dari ayah dan ibu yang sama, sehingga mungkin saja kakaknya lebih banyak menyerupai sifat dan ciri-ciri perilaku ayahnya sedangkan adiknya lebih banyak menyerupai sifat dan ciri-ciri perilaku ibunya atau sebaliknya.
Terjadi pensurutan sifat atau ciri perilaku dari kedua orangtua pada anaknya yang disebabkan oleh gaya tarik-menarik dalam perpaduan pembawaan ayah dan ibunya, sehingga akan didapati sebagian kecil dari sifat-sifat ayahnya dan sebagian kecil pula dari sifat-sifat ibunya. Sedangkan perbandingannya mana yang lebih besar antara sifat-sifat ayah dan ibunya ini sangat tergantung kepada daya kekuatan tarik menarik dari pada masing-masing sifat keturunan tersebut.
Menurut asas ini bahwa apa yang diturunkan oleh masing-masing orang tua kepada anak-anaknya mempunyai sasaran menyilang jenis. Seorang anak perempuan akan lebih banyak memilki sifat-sifat dan tingkah laku ayahnya, sedangkan bagi anak laki-laki akan lebih banyak memilki sifat pada ibunya.
Berdasarkan asas konformitas ini bahwa seorang anak akan lebih banyak memiliki sifat-sifat dan ciri-ciri tingkah laku yang diturunkan oleh kelompok rasnya atau suku bangsanya.Misalnya, orang Eropa akan menyerupai sifat-sifat dan ciri-ciri tingkah laku seperti orang-orang Eropa lainnya dibandingkan dengan orang-orang Asia.
Faktor sosial yang dimaksud adalah masyarakat disekitar individu yang memengaruhi individu tersebut.Yang termasuk dalam faktor ini adalah tradisi- tradisi, adat istiadat, dan peraturan- peraturan yang berlaku dalam masyarakat.
Dalam perkembangan individu (anak) pada masa bayi dan kanak- kanak, peranan keluarga (ayah dan ibu) sangat menentukan bagi kepribadian individu itu selanjutnya.Begitu pula kebiasaan- kebiasaan yang berlaku dalam keluarga.Keluarga yang berpendidikan berbeda pengaruhnya dengan keluarga yang kurang atau malah tidak berpendidikan.Baharuddin dalam (Ahmad Musa, 1969:94) Memang pengaruh lingkungan keluarga terhadap perkembangan anak sejak kecil sangat mendalam dan menentukan perkembangan kepribadian anak selanjutnya. Hal ini disebabkan karena:
Pada masa selanjutnya, pengaruh lingkungan sosial yang diterima anak semakin besar dan luas pada anggota- anggota keluarga yang lain, teman- teman sepermainan, tetangganya, lingkungan desa- kota, lingkungan sekolahnya, dan sebagainya. Keberadaan kelompok dalam masyarakat merupakan suatu hal penting dalam perkembangan kepribadian seseorang, karena kelompok- kelompok ini merupakan model untuk gagasan atau norma-norma perilaku seseorang. Kelompok semacam itu disebut kelompok acuan (reference group). Mula-mula kelompok keluarga adalah kelompok yang terpenting, karena kelompok ini merupakan kelompok satu-satunya yang dimiliki bayi selama masa-masa yang paling peka. Maka pengaruh lingkungan sosial terhadap perkembangan dan pertumbuhan kepribadian yang diterima oleh individu (manusia) dalam hidup dan kehidupannya sehari- hari, sejak kecil sampai dewasa.
Faktor kebudayaan disini adalah kebudayaan yang tumbuh dan berkembang di tengah- tengah masyarakat. Dalam faktor ini kita akan membicarakan kebudayaan dalam scopeyang lebih luas, lengkap dengan aspek- aspeknya.
Perkembangan dan pembentukan kepribadian pada masing- masing individu tidak dapat dipisahkan dari kebudayaan masyarakat dimana individu itu berada dan dibesarkan.Di Negera kita, dapat diketahui di mana kehidupan masyarakat di pedalaman Irian Baratberbeda dengan kehidupan masyarakat Indonesia lainnya. Hal ini menunjukkan bahwa cara- cara hidup, adat istiadat, kebiasaan, bahasa, dan sebagainya dari satu daerah/ Negara dan masyarakat tertentu, berbeda dengan daerah / Negara dan masyarakat yang lain.
Pada setiap kebudayaan terdapat nilai- nilai yang dijunjung tinggi oleh individu yang hidup dalam kebudayaan itu. Menaati nilai- nilai yang hidup dalam kebudayaan itu menjadi idaman dan kewajiban bagi setiap anggota masyarakat kebudayaan tersebut.Sementara itu, nilai- nilai hidup yang berlaku dalam masyarakat sangat erat hubungaannya dengan kepercayaan, agama, istiadat, kebiasaan dan tradisi yang dianut oleh masyarakat yang bersangkutan. Disamping itu, lingkungan masyarakat itu sendiri, seperti masyarakat desa, masyarakat kota, dan lainnya, sama sekali tidak disangsikan peranannya dalam membentuk kepribadian seorang individu.
Pengetahuan yang dimiliki setiap individu juga memengaruhi sikap dan tindakannya namun pengetahuan yang dimiliki tidaklah sama kadarnya antar individu. Begitu juga jenis pengetahuan yang dimiliki tidaklah sama. Ada yang ahli di bidang ekonomi, di bidang kedokteran, dan sebagainya. Semuanya ini membentuk kepribadian yang berbeda- beda pada setiap individu.
Demikian pula kecakapan atau keterampilan individu dalam mengerjakan sesuatu juga merupakan bagian dari kebudayaanya. Ada yang memiliki keterampilan dalam membuat dan merencanakan mode kapal terbang, roket, dan lain- lain. Tinggi rendahnya kadar ilmu pengetahuan dan keterampilan atau teknologi yang dimiliki seseorang mencerminkn tinggi rendahnya masyarakat itu. Semakin tinggi kebudayaan suatu masyarakat, semakin maju pula sikap hidup cara- cara kehidupan manusia.
Adat istiadat (tradisi) suatu daerah berbeda dengan daerah yang lainnya. Perbedaan- perbedaan ini meliputi berbagai masalah. Dalam hal perkawinan, model rumah, upacara agama, kepercayaan dan sebagainya, hampir setiap daerah memiliki karakteristik sendiri-sendiri.
Semua adat dan tradisi yang berlaku di suatu daerah, selain menentukan nilai-nilai yang harus ditaati oleh anggota-anggotanya, juga menentukan cara-cara bertindak dan bertingkah laku manusia-manusianya.
Bahasa merupakan faktor yang menentukan karakteristik suatu kebudayaan.Bahasa mempunyai hubungan yang erat dengan kepribadian manusia yang menggunakan dan memakai bahasa itu dan berfungsi sebagai alat komunikasi individu.
Kata-kata yang terdapat pada kalimat bahasa mencerminkan kepribadian bangsa adalah tepat dan mengandung kebenaran yang dapat diterima. Seperti orang yang biasa menggunakan bahasa Indonesia, sikap dan gaya hidupnya berbeda dengan orang yang terbiasa menggunakan bahasa inggris.
Didunia manapun dapat dijumpai suatu fakta bahwa bahasa berkembang sejajar dengan kemajuan dan perkembangan kebudayaan masyarakat pemakainya.Maka bisa dikatakan bahwa bahasa merupakan faktor yang penting dalam memengaruhi dan menentukan kepribadian.Betapa erat hubungan antara kepribadian dengan kebudayaan, di mana kepribadian seseorang tidak dapat dinilai tanpa menyelidiki latar belakang kebudayaannya dan pengaruh dari suatu kebudayaan terhadap pembentukan kepribadian adalah sangat besar.
Manusia atau individu adalah makhluk yang dapat dipandang dari berbagai sudut pandang. Individu adalah kata benda dari individual yang berarti orang, perseorangan, dan oknum. Perbedaan individual secara umum adalah hal-hal yang berkaitan dengan “psikologi pribadi” yang menjelaskan perbedaan psikologis antara orang-orang serta berbagai persamaannya. Sumber perbedaan individu disebabkan faktor bawaan dan faktor lingkungan.
Terdapat beberapa macam bidang perbedaan individu yaitu perbedaan kognitif, perbedaan kecakapan berbahasa, perbedaan kecakapan motorik, perbedaan latar belakang, perbedaan bakat, perbedaan kesiapan belajar, perbedaan jenis kelamin dan gender, perbedaan kepribadian, dan perbedaan gaya belajar. Perbedaan individu dapat diaplikasikan dalam beberapa cara yaitu menggunakan pendekatan pembelajaran fleksibel, memahami pilihan gaya belajar siswa, memberikan pengalaman- pengalaman belajar yang menggabungkan pilihan cara belajar siswa, gunakan kombinasi cooperative learning, berikan waktu yang cukup untuk memproses dan memahami informasi, dan gunakan alat-alat multi sensory untuk memproses, mempraktekkan dan memperoleh informasi.
Manfaat dari Keragaman Karakteristik Individu bagi Keberlangsungan
Perbedaan sifat yang dimiliki setiap individu akan meninmbulkan keragaman karakteristik pada sebuah kelompok masyarakat. Keragaman karakteristik inilah yang akan berpengaruh terhadap kelangsungan hidup bermasyarakat. Keragaman karakteristik ini memiliki banyak manfaat dalam kehidupan sehari-hari.
Manfaat Keragaman Karakteristik Individu | Gurune.net
Keragaman karakteristik masyarakat Indonesia pada hakikatnya menjadi alat pemersatu bangsa, bukan sebagai pemecah persatuan dan kesatuan bangsa. Kunci sukses mempertahankan persatuan dan kesatuan dalam keragaman yaitu memegang teguh semboyan bangsa Indonesia Bhinneka Tunggal Ika yang artinya berbeda-beda tetapi tetap satu jua.Bagaimana Seharusnya Kamu Menyikapi Keragaman Karakteristik Individu
Bagaimana seharusnya kamu menyikapi keragaman karakteristik individu dalam masyarakat terutama dalam hal pekerjaan warga masyarakat? Jawaban: Menghargai dan menghormati setiap pekerjaan. Apapun pekerjaannya, setiap warga saling membutuhkan satu sama lainnya. Klik jawaban lengkapnya DI SINI. Masyarakat Indonesia merupakan masyarakat plural atau majemuk.
KARAKTERISTIK INDIVIDU – maria
Idividu dan Karakteristiknya. Untuk mengetahui karakteristik individu secara umum maka akan diuraikan terlebih dahulu tentang pengertian individu. 1. Pengertian Individu. “Manusia” adalah makhluk yang dapat diambil dari berbagai sudut pandang, antara lain: Manusia adalah homo sapiens, yaitu manusia yang berfikir/ berakal.Manfaat keberagaman karakteristik individu - Penulis Cilik
Berikut ini beberapa manfaat keberagaman karakteristik individu, yaitu: Saling mengenal perbedaan masing-masing individu; Saling mengerti sehingga mau belajar bersama, bekerja bersama, tanpa menghiraukan perbedaan; Saling menghormati perbedaan; Timbulnya rasa toleransi antar masyarakat, sehingga lingkungan menjadi aman dan nyaman
Manfaat Keragaman Karakteristik di Sekolah
Keberagaman ini membuat setiap individu memiliki keunikannya masing-masing, karena karakteristik yang dimilikinya. Asal muasal kata keberagaman ialah dari kata ragam, yang artinya bermacam-macam. Sedangkan karakteristik merupakan ciri khas yang melekat pada individu ataupun hal lainnya. keragaman karakteristik individu artinyakeragaman karakteristik individu artinya
keragaman adalah,keragaman agama di indonesia,keragaman artinya,keragaman agama,keragaman adat istiadat akan memperkaya,keragaman alat musik tradisional,keragaman aceh,keragaman adat istiadat di indonesia,keragaman agama dan tempat ibadah,keragaman aktivitas ekonomi di indonesia,karakteristik adalah,karakteristik aliran sungai bagian tengah,karakteristik asia tengah,karakteristik anak usia dini,karakteristik artinya,karakteristik asia selatan,karakteristik asia barat,karakteristik api pada node.js,karakteristik akuntansi,karakteristik aset tetap,individu adalah,individu artinya,individu adalah biologi,individu adalah dan contohnya,individu adalah brainly,individu atau individual,individu adalah dalam biologi,individu atau organisme adalah,individual antonym,individu atau kelompok ini memandang,artinya adalah,artinya afwan,artinya alhamdulillah,artinya ambigu,artinya ara ara,artinya assalamualaikum,artinya al ikhlas,artinya amin,artinya asmaul husna,artinya aamiin allahumma aamiin
Posting Komentar untuk "Keragaman Karakteristik Individu Artinya !!"